MATERI I
KELAS/SEMESTER :
IV (EMPAT )
STANDAR KOMPETENSI : 1.Memahami Sejarah, Kenampakan Alam,Dan Keragama
Suku Bangsa Di Lingungan Kabupaten/Kota Dan
Provinsi.
KOMPETENSI DASAR :
1.1 Membaca Peta Lingkungan Setempat
(
Kabupaten/Kota, Provinsi ) Dengan Menggunakan
Skala Sederhana.
PETA DAN KOMPONENNYA
kota sibolga |
Kamu
tentunya sudah mengetahui bahwa tanah air kita sangat luas. Tanah air kita
terdiri dari pulau – pulau besar dan kecil. Mulai ujung barat, yaitu Kota
Sabang di Pulau We sampai Kota Merauke di Papua. Dalam penyelenggaraan
pemerintah, wilayah Indonesia di bagi atas provinsi dan kabupaten. Di dalamnya
temasuk Provinsi dan Kabupaten.Setiap Provinsi memiliki kekhasannya masing–masing.
Ada yang berupa pulau. Ada yang berupa daerah dataran tinggi. Ada pula yang
berupa sebuah kota.
A. MEMBACA PETA KABUPATEN
DAN PROVINSI
1.
Memaca
Peta Wilayah dengan Simbol – Simbolnya
a.
Pengertian
Peta adalah gambaran
permukaan bumi dengan menggunakan skala tertentu yang tergambar dibidang datar.
Bidang datar yang biasanya digunakan adalah kertas atau kain. Gambar yang ada
itu dapat menunjukkan gunung, dataran rendah, sungai, laut, rawa, dan letak.
Jadi, ilmu yang mempelajari mengenai peta disebut Kartografi, sedangkan kumpulan dari peta bumi disebut atlas.
b.
Unsur
– Unsur Peta
Gambar Peta Indonesia |
Peta terdiri atas
komponen – komponen sebagai berikut :
1)
Judul
Judul peta terletak di
bagian atas dan menggunakan kata–kata singkat serta tulisan hurufnya menggunakan
huruf besar, kata–kata inilah yang menunjukkan pea yang dimaksud. Misalnya , “ INDONESIA”.
2)
Mata
Angin
Mata angin adalah
pentunjukan arah dalam suatu peta. Ada delapan arah mata angin. Arah utara
selalu ada di bagian atas. Timur ada disebelah kanan, Barat ada di kiri, dan
Selatan ada di bawah.
Gambar Mata Angin |
Keterangan
:
U
: Utara
S
: Selatan
B : Barat
T : Timur
TL : Tiur Laur
TG
: Tenggara
BD
: Barat Daya
BL
: Barat Laut
1)
Skala
Skala adalah ukuran
besar gambar dalam peta dibandingkan dengan keadaan nyata. Misalnya, 1 : 25.000
artinya 1 cm di peta sama dengan 25.000 cm di permukaan bumi, peta DKI Jakarta
dengan skala 1 : 6.000.000, skala tersebut merupakan perbandingan jarak X 1 cm
pada peta aau 60 km jarak sesungguhnya.
2)
Lambang
atau Simbol Peta
Untuk menunjukkan objek
alam digunakan simbol. Misalnya, ketinggian tempat digambarkan dengan warna,
gunung dengan segitiga, dan pelabuhan dengan gambar kapal. Untuk keperluaan
tertentu, simbol dapat di buat lebih banyak lagi. Tujuan utama pemakaian simbol
ini adalah memperjelas objek yang ada dalam peta.
Berdasarkan simbol –
simbol yang tertuang dalam peta, kita dapat mengenali berbagai kenampakan alam
ataupun sosial budaya di provinsi kita masing – masing. Kemudian dapat
mengetahui bas provinsi, letak dataran rendah, dataran tinggi, sungai, danau,
kota, provinsi, dan obyek alam lainnya.
Adapun lambang peta
yang sering dijumpai, yaitu :
1)
Legenda
Suatu keterangan untuk
membaca peta. Legenda biasanya pada bagian bawah dengan bingkai berupa garis.
2)
Indeks
Daftar kata yang
disusun berdasarkan abjad, Dalam indeks terdapat suatu kata benda disertai
nomor halaman. Misal indeks Yogyakarta kota, 125B4, Artinya kota Yogyakarta ada
pada halaman 125, Sedangkan kota B menunjukkan lokasi kotak dari kiri ke kanan,
Kode 4 menunjukkan lokasi pada kotak dari atas ke bawah.
1. Menggambar Peta
Provinsi
Sejak zaman reforasi,
jumlah provinsi di Indonesia mengalami perubahan. Satu provinsi lepas daari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu Timor Timur. Di sisi lain ada
penambahan jumlah provinsi baru.
Wilayah NKRI pada saat
ini terdiri atas tiga puluh tiga provinsi, Jadi setelah Provinsi Timor Timur lepas
dari Indonesia muncullah Tujuh provinsi baru yang merupakan hasil pemekaran.
No.
|
Nama
Provinsi
|
Ibukota
|
1
|
Nangro
Aceh Darusalam
|
Banda
Aceh
|
2
|
Sumatera
Utara
|
Medan
|
3
|
Sumatera
Barat
|
Padang
|
4
|
Riau
|
Pekan
Baru
|
5
|
Kepulauan
Riau
|
Tanjung
Pinang
|
6
|
Jambi
|
Jambi
|
7
|
Sumatera
Selatan
|
Palembang
|
8
|
Bengkulu
|
Bengkulu
|
9
|
Lampung
|
Bandar
Lampung
|
10
|
Bangka
Belitung
|
Pangkal
Pinang
|
11
|
DKI
Jakarta
|
Jakarta
|
12
|
Jawa
Barat
|
Bandung
|
13
|
Banten
|
Serang
|
14
|
Jawa
Tengah
|
Semarang
|
15
|
DI
Yogyakarta
|
Yogyakarta
|
16
|
Jawa
Timur
|
Surabaya
|
17
|
Kalimantan
Barat
|
Pontianak
|
18
|
Kalimantan
Tengah
|
Palangkaraya
|
19
|
Kalimantan
Selatan
|
Banjarmasin
|
20
|
Kalimantan
Timur
|
Samarinda
|
21
|
Sulawesi
Utara
|
Manado
|
22
|
Gorontalo
|
Gorontalo
|
23
|
Sulawesi
Tengah
|
Palu
|
24
|
Sulawesi
Selatan
|
Makassar
|
25
|
Sulawesi
Tenggara
|
Kendari
|
26
|
Sulawsi
Barat
|
Mamuju
|
27
|
Maluku
|
Ambon
|
28
|
Maluku
Utara
|
Ternate
|
29
|
Irian
Jaya Barat
|
Manokwari
|
30
|
Papua
|
Jayapura
|
31
|
Bali
|
Denpasar
|
32
|
Nusa
Tenggara Barat
|
Mataram
|
33
|
Nusa
Tenggara Timur
|
Kupang
|
Setiap provinsi adalah
daerah otonomi yang dipimpin oleh seorang gubernur. Wilayah provinsi dibagi
atas kabupaten dan kota. Setiap kabupaten dikepalai oleh seorang Walikota.
Pulau Jawa dibagi menjadi enam provinsi,
yaitu Banten, Jawa barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa
Timur. Batas Pulau Jawa di sebelah Barat adalah Selat Sunda, sebelah timur
adalah Selat Bali, sebelah utara adalah Laut Jawa, dan sebelah Selatan
adalah Samudra Indonesia.
Pulau Sumatera di bagi
menjadi delapan provinsi, yaitu Nanggro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau,
Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Batas disebelah utara Pulau Sumatera adalah Laut Andaman, sebelah
Timur Selat Karimata dan Selat Malaka, Sebelah barat Samudra Indonesia, dan
sebelah selatan adalah Selat Sunda.
Adapun provinsi
Kepulauan Riau dan provinsi bangka Belitung adalah Provinsi baru di Luar Pulau
Sumatera.
Kepulauan Nusa Tenggara
terleptak di sebelah timur Pulau Jawa. Kepulauan tersebut dibagi menjadi tiga provinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggra Barat
(meliputi Pulau Lommbok, Pulau sumbawa, Pulau Mojo, dan pulau – pulau kecil
disekitarnya).
Pulau Kalimanta terbagi
atas empat provinsi, yaitu Kaimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur. Pulau Kalimantan memiliki batas sebelah Barat berupa Selat
Krimata, sebelah selatan Laut Jawa,
sebelah Timur Selat Sulawesi, dan utara berbatasan dengan negara Malaysia dan
Brunei Darussalam.
Pulau Sulawesi terbagi
menjadi empat provinsi, yaitu Sulawesi Utara,
Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan
Sulawesi Selatan. Pulau Sulawesi memiliki batas sebelah barat berupa Selat
Sulawesi, sebelah utara Laut Sulawesi,
seelah timur Laut Banda dan Maluku, dan sebelah selatan dibatasi Laut Flores.
Kepulauan Maluku dibagi
menjadi dua provinsi, yaitu provinsi Maluku dan Maluku Utara. Provinsi Maluku
Utara merupakan pemekaran dari provinssi Maluku. Provinsi Maluku beribukota di
Ambon, Sedangkan provinsi Maluku Utara beribukota di Ternate. Kepulauan Maluku
dikelilingi Laut Banda. Laut ini merupakan laut terdalam di Indonesia.
Pulau Papua dibagi atas
dua provinsi, yaitu Provinsi Irian Jaya Barat dna Provinsi Papua. Provinsi
Irian Jaya Barat adalah provinsi baru hasil pemekaran wilayah kepala burung dan
pulau – pulau di sekitarnya. Provinsi Papua berbaasan langung dengan negara
Papua Nugini.
2.
Menggambar
Peta Provinsi Setempat
Menggambar peta dapat
dilakukan dengan mencontoh atau menjiplak peta dalam atlas. Sebagai contoh,
menggambar peta sederhan Provinsi Sumatera Utara.
Perhaatikan langkah –
langkah sebagai berikut :
- Siapkan alat –alat yang diperlukanm seperti atlas, kertas, buku, alat tulis, spidol, pensil, dam kertas mika atau kertas tembus pandang
- ¨ Bukalah atlas, temukan peta provinsi Sumatera Utara ! Cermati letak kota, sungai, danau, gunung, batas–batas wilayah, dan obyek alam lainnya!
- ¨ Buatlah garis garis melintang dan membujur pada pada kertas tembus pandang dengan spidol, Ingat jarak garis yang satu dan garis yang lain harus sama. Perhatikan gambar dibawah ini!
- Tempelkan kertas tembus pandang yang sudah siap dengan garis – garis tersebut pada peta yang hendak dijiplak
-
-
¨¨ Gambarlah peta diatas kertas dengan mencontohkan peta yang telah ditupang susun dengan kertas tembus pandang! Goresan pensil sesuai dengan kenampakan peta yang akan di gambar. Goresan harus sama persisi dengan peta yang hendak dicontoh.
Gambar Jaring-Jaring Peta di Atas Kertas Tembus Pandang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar