FEED

video album photo q

Album Kluarga Slideshow: Theresia’s trip to Medan was created with TripAdvisor TripWow!

perjalanan

Menikmati Keindahan Pantai With my Friend in The Campus Slideshow: Theresia’s trip to Sibolga, Indonesia (near Samosir) was created with TripAdvisor TripWow!

Selasa, 07 Februari 2012

cerpen


Mengungkapkan Rahasia Sungai Larangan

Halaman rumah pak lurah sudah banyak orang berkumpul. Beberapa hansip tampak sibuk mengatur peralatan untuk memberikan pertolongan cucu nenek juriah beserta temannya. “ Wah, beraninya anak-anak kecil itu ya”, kata pak diman memecahkan kekakuan suasana.
“ya……..ya…Kita saja orang-orang tua tak pernah berani mandi di sungai larangan itu”, jawab pak Tohir.
“jangan – jangan berita hantu sungai itu hanya berita untuk menaku-nakuti penduduk sini”, sela pak jayus.
Dasar brensek! “Berani kita ditipu mentah0mentah”, umpat pak tohir.
“nanti kalau hantunya tertangkap, akan ku seret keliling desa”, ancam pak tohir karena geramnya terhadap penjahat hantu sungai.
“hai bapak-bapak……, mari kita segera berangkat ke sungai larangan”, perintah pak lurah.
“siapkan tali dan juga baterai jangan lupa dibawa”, seorang hansip mengingatkan.
“apa perlu membawa senjata tajam pak”? usul seorang penduduk.
“jangan, tapi kalau patugnan kayu bisa untuk berjaga-jaga”. Jawab pak lurah.
Setelah dirasakan cukup, rombongan penduduk desa segera berangkat menuju sungai larangan. Rombongan penduduk merasa tertantang untuk mengungkapkan rahasia hantu Sungai larangan yang selama ini tak pernah mereka datangi.Suasana di sungai larangan waktu itu tampak sangat ramai.bahkan ada juga ibu-ibu dan anak-anak ikut bersama rombongan itu. Waktu kira-kira pukul 09.00, sinar matahari sudah terasa panas menyengat kulit.
Kita menyebar, pak banjar tunggu dekat mulut gua,” kata pak jidan
“dor..dorrrrrrrrrr…!”, suara letusan senjat api mengejutkn pak jidan dan teman-teman lainnya.
“ha.ha.ha……..haa…………. kalau ingin anak-anak ini hidup maka serahkan dirimu dan buang senjatamu”, ancam penjahat itu.
Pak juidan dan temannya menyerahkan diri sera membuang senjatanya.Kedua orang itu digiring menuju ruang tawanan yang tak lain adalah gudang. Saat keduanya digiring, pada pada tempat yang agak gelap Pak Jidan memukul penjahat itu tepat pada tangan yang mermegang senjata, tak ayal lagi senjatanya terlepas dan terpenjal. Terjadilah duel antara pak jidan dengan penjahat itu.
Pak harson seorang polisi yang bertugas di kecamatan segera menyiapkan beberapa anggota untuk menuju tempat kejadian perkara.
Rombonga petugas kepolisian segera meluncur ke desa Randudongkal tempat tinggal nenek juriah dan sungai larangan tempat terjadinya perkara.
Dengan hati-hati pak harso dan kawannya masuk ke dalamn gua. Pak jamin menerangi dengan baterai.Disudut ruangan asa seorang sedang terduduk dengan mengusap-usap matanya.
“angkat tangan.! Petintah sersan harso.
“ampun…..Pak, ampun Pak, saya Cuma sendiri pak…”, penjahat itu merintih minta ampun. “ kopral jamin……. Cepat borgol orang ini”, perintah pak harson.
Kemudian mereka menyelidiki ruangan tempat menyimpan barang-barang dan untuk menyekap anak-anak. Pak harson dan anggotanya segera menyelamatkan anak-anak yang telah disekap dan dibawa kepada orngtuanya. Kemudian mereka segera keluar sambil membawa seorang penjahat yang tertangkap san satu karung ganja kering.
Setelah sampai dirumah pak lurah anggota penjahat itu segera dimasukkan ke ruangan kepala desa.
“siapa namamu?” tanya pak lurah. “parjo pak”. Jawab penjahat itu. “ berapa jumlah anggota komplotanmu?” sambung pak lurah. “empat orang pak”, jawabnya. “sekarang kemana mereka?”. Maa…….af pak, saya tidak tauh:, jawab parjo.”pak.plaaakkk…….! seorang hansip melayangkan pukulannya kemuka parjo.
“Ya.sudah, sekarang terserah pak harso dan anak buah. Silakan pak harso”, Pak lurah menyerahkan penjahat itu kepada pihak kepolisian.
“terima kasih………pak lurah”, jawb pak harso.
“pak jamin.! Panggil pak harso. “Siap.pak! jawab pak jamin.
“cepat kita bawa penjahat ini ke polsek”.
“siaaap………pak! Perintah dilaksanakan”, jawab pak jamin sambil membaw penjahat.
Sepeninggal penjahat itu orang-orang mulai berangsur-angsur pulang meninggalkan rumah pak kades.


 Reveal The Secret River Prohibition

Page headman's house has a lot of people had gathered. Some of the guards seemed busy set of equipment to provide relief juriah grandmother grandson and his friend. "Well, how dare that little children yes", said Mr. Diman break the ice."........ Yes yes ... We have old people never dare to bathe in the river ban," said Mr. Tohir."Do not - do not be a ghost story of the river was just a discouraging menaku news for residents here," interrupted Mr. jayus.Basic brensek! "Dare we cheated mentah0mentah", spat Tohir pack."See you ghost caught, would drag me around the village", warned Mr. Tohir because he growled against criminal ghost river."Hai ...... fathers, let's immediately go to the river ban", headman pack command."Prepare the rope and batteries also do not forget to carry", a security guard warned."What needs to bring a sharp weapon, sir"? suggestion of a resident."Do not, but if patugnan timber just in case". Replied pak headman.After felt enough, a group of villagers set off to the river ban. Population group was challenged to reveal a secret ghost River ban that had never ban them in the river datangi.Suasana time it looked very ramai.bahkan there are also mothers and children to come with the group. Approximately at 09.00 am, the sun was hot stinging skin.We spread out, wait for the pack train near the mouth of the cave, "said Mr. jidan"Bam .. dorrrrrrrrrr ...!", The sound of fire eruption senjat mengejutkn jidan pack and other friends."Ha.ha.ha haa ........ ............. if you want these children to live then submit yourself and throw your weapon ", warned criminals.Pak juidan sera gave himself and his friends throw him senjatanya.Kedua prisoners were herded into the room that no other warehouses. When they were led, in the dark places Pak Jidan hit it right on the hands of criminals who mermegang weapon, no doubt the gun apart and terpenjal. There was a duel between Mr. jidan with criminals.Mr. harson a policeman on duty in the district immediately prepare some members to get to the scene.Rombonga police officers immediately drove to the village grandmother juriah Randudongkal residence and place of the river ban case.Carefully pack Harso and his companions entered the cave dalamn. Pak guarantee baterai.Disudut room illuminated by a're sitting up rubbing his eyes with."Raise your hand.! Petintah Harso sergeant."..... Dear sir, dear sir, I just own the pack ...", the thief whimpering for mercy. "Corporal guarantee ....... Quick handcuffs this person ", harson pack command.Then they investigate the room in which to store goods and to lock up children. Mr. harson and its members immediately save the children who have been imprisoned and taken to orngtuanya. Then they get out, carrying a criminal who was caught san a sack of dried marijuana.After arriving home pack headman criminal members were immediately inserted into the head space of the village."What's your name?" Asked Mr. headman. "Parjo pack". Criminals accountable. "How many members komplotanmu?" Continued Mr. headman. "Four pack", he said. "Now where are they?". Maa af ....... sir, I do not tauh:, said parjo. "Pak.plaaakkk .......! sent a security guard shot a prominent parjo."Ya.sudah, now pack up Harso and men. Please pack Harso ", headman Pak surrender criminals to the police."Thank you sir ......... headman", jawb Harso pack."Pack guarantee.! Call Harso pack. "Siap.pak! replied pak guarantee."Sooner we bring these criminals to the police station"."......... Siaaap pack! Warrant is executed ", said Mr. guarantee while membaw criminals.After the death of criminals that the people began to return gradually left the village head's house.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar