Dampak
Globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
oleh:
Annisa
Febrianty
Era globalisasi dewasa ini sudah menjadi kenyataan yang
harus dihadapi oleh setiap bangsa dan negara, tidak terkecuali Indonesia.
Proses interaksi dan saling mempengaruhi, bahkan pergesekan kepentingan antar
bangsa terjadi dengan cepat dan mencakup masalah yang semakin kompleks.
Batas-batas teritorial negara tidak lagi menjadi pembatas bagi kepentingan
masing-masing bangsa dan negara. Di bidang ekonomi terjadi persaingan yang
semakin ketat, sehingga semakin mempersulit posisi negara-negara miskin.
Sementara itu dalam bidang politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
terjadi pula pergeseran nilai. Misalnya, globalisasi di bidang politik tampak
bahwa demokrasi dan HAM telah dijadikan oleh dunia internasional untuk
menentukan apakah negara tersebut dinilai sebagai negara beradab atau bukan.
Globalisai berasal dari kata globe, artinya bola dunia.
Globalisasi berarti sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia internasional, atau
seluruh alam jagat raya. Adapun arti globalisasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Proses masuknya
berbagai hal seperti masalah, kejadian, kegiatan ataupun sikap sehingga menjadi
opini dunia. Contoh kejadian kebakaran hutan yang menimbulkan asap dan
berdampak global. Sartono Kartodirjo berpendapat bahwa proses globalisasi
sebenarnya merupak gejala sejarah yang telah ada sejak jaman prasejarah.
Peristiwa-peristiwa sejarah dunia yang meningkatkan proses
globalisasi antara lain : Ekspansi Eropa dengan navigasi dan perdagangan.
Revolusi industry yang mendorong pencarian pasaran hasil industri. Pertumbuhan
kolonialisme dan imperalisme.Pertumbuhan kapitalisme. Pada masa Pasca Perang
Dunia II meningkatlah telekomunikasi serta transportasi mesin jet. Pentingnya
Globalisasi bagi Indonesia, Globalisasi memiliki arti penting bagi bangsa
Indonesia yang sedang membangun yaitu dengan mengambil manfaat dari
kemajuan-kamajuan yang telah dicapai oleh bangsa atau negara lain, untuk
diterapkan di Indonesia. Indonesia seharusnya hanya mengambil kemajuan dari
sisi positifnya saja, baik itu kemajuan di bidang ekonomi, politik, social,
budaya, maupun teknologi. Untuk itu nilai-nilai Pancasila harus kita gunakan
sebagai penyaring dari nilai yang diambil, karena nilai-nilai Pancasila sesuai
dengan situasi dan kondisi dari bangsa Indonesia. Pancasila bersumber dari
agama dan adat istiadat yang digali dari bumi Indonesia. Jika mengambil suatu hal
atau barang yang berasal dari luar negeri, tetapi tidak sesuai nilai-nilai
Pancasila, maka yang terjadi adalah kaburnya jati diri bangsa Indonesia.
Sesuatu yang modern memang diperlukan tetapi tidak boleh menghilangkan
nilai-nilai yang sudah berakar dalam diri bangsa Indonesia.
Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan
mengisolasi diri dari pergaulan internasional. Andaikata isolasi diri itu
terjadi, sudah dapat dipastikan Indonesia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan
sendiri. Ini artinya tidak lain bahwa didalam hubungan internasional terjadi
apa yang dinamakan saling hubungan dan saling ketergantungan antara negara satu
dengan negara lainnya. Globalisasi memang sering digambarkan sebagai sebuah
gejala ekonomi, yang ditandai dengan munculnya banyak perusahaan multinasional,
yang beroperasi melintasi batas-batas wilayah negara. Hal ini mempengaruhi
proses produksi dan penyebaran tenaga kerja internasional. Namun sesungguhnya
lebih luas dari itu. Sebab selain bidang ekonomi, juga menyangkut bidang
politik, social dan budaya. Semua bidang itu digerakan oleh perkembangan
informasi dan teknologi komunikasi yang telahmampu meningkatkan kecepatan dan
lingkup hubungan antar manusia diseluruh penjuru dunia. Contoh yang masih sangat
actual adalah apa yang beberapa waktu yang lalu terjadi di Yogyakarta, tepatnya
peristiwa tanggal 27 Mei 2006, yaitu gempa bumi. Dalam waktu sekejap, apa yang
terjadi di Yogyakarta tersebut langsung dapat diketahui oleh hampir seluruh
manusia yang ada di dunia ini. Contoh lain adalah perebutan piala dunia
sepakbola atau cabang olahraga yang lain. Hampir semua mata orang sedunia dapat
menyaksikan pertandingan tersebut tanpa harus datang ke Negara penyelenggara.
Dari beberapa contoh ini kita tahu bahwa globalisasi sesungguhnya telah
merambah ke segenap bidang kehidupan kita.
Dampak Globalisasi terhadap Berbagai kehidupan Masyarakat
Sekarang ini globalisasi berkembang dalam skala yang luas, dan dipercepat oleh
mengalirnya arus informasi secara bebas. Globalisasi telah merambah ke berbagai
penjuru dunia. Kita dapat merasakan cirri-ciri yang nampak dihadapan kita,
diantaranya :
a.
Padat Informasi
Saat ini informasi begitu penting bagi masyarakat. Sedikit
tertinggal dari informasi, seakan sudah ketinggalan zaman. Informasi yang
actual, terbaru adalah menjadi dambaan banyak orang. Hal Ini menyebabkan orang
berlomba menggunakan jasa layanan internet, dsb.
b.
Kompetiisi yang sehat
Mode dan ciri khas dari gaya hidup manusia. Seakan manusia
berlomba dengan hidup bergaya. Sekarang banyak orang berpakaian dengan berbagai
mode masa kini, banyak pakaian berbagai mode bergantung di setiap sudut pasar,
banyak pila orang makan dengan berbagai pilihan, di kafe, restoran siap saji,
dsb.
c.
Komunikasi yang lancar
Dewasa ini banyak produk-produk sarana komunikasi yang
praktis sehingga orang mudah menerima, atau menyampaikan suatu informasi kepada
orang lain. Misalnya menggunakan antene parabola untuk mempermudah menerima
siaran televise dari negara lain. Menggunakan telepon berlayar televise,
sehingga ketika bicara seakan kita dalam satu ruangan.
d.
Keterbukaan
Di era globalisasi ini, tidak ada lagi sesuatu yang
tertutup. Semua serba terbuka, baik dalam bidang politik, ekonomi, social
budaya sehingga segala kebijakan yang diambil pemerintah mudah diketahui
masyarakat. Masyarakat pun bebas memberikan berbagai komentarnya. Tak jarang,
berbagai komentar itu lepas dari konteks yang sebenarnya. Namun di era terbuka
ini, semua memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat.
Globalisasi dapat diartikan sebagai perkembangan teknologi di bidang
transportasi atau komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan
ekonomi internasional atau proses peristiwa/keputusan yang bersifat
mempengaruhi dunia, tidak mengenal batas wilayah, dan dapat memberikan
dampak yang bersifat positif maupun bersifat negatif.
Dampak globalisasi dalam suatu
negara menyangkut bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik.
1. Dampak Globalisasi Ekonomi
Pada
umumnya globalisasi ekonomi didukung oleh liberalisme ekonomi, yang sering
disebut dengan kapitalisme pasar bebas. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi
yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa. Perkembangan
sistem ini tidak berkembang sehat karena mengabaikan unsur etika dan
moral, karena itu pemerintah harus ikut mengaturnya.
Bagi negara-negara berkembang, hal
tersebut merugikan karena produk dalam negerinya tidak akan mampu
bersaing dengan produk negara maju. Jika dilihat dampak positifnya,
globalisasi di bidang ekonomi berdampak:
- mempermudah kebutuhan masyarakat.
- mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
- membuka lapangan kerja yang lebih memiliki fasilitas
dan lebih profesional.
2. Dampak Globalisasi Sosial Budaya
Globalisasi juga mempunyai dampak
pada bidang sosial budaya antara lain:
- meningkatnya individualisme
- perubahan pola kerja
- pergeseran nilai kehidupan
- melahirkan lembaga-lembaga sosial baru
- perkembangan pakaian seni ilmu pengetahuan
Dampak negatif globalisasi sosial
budaya kebanyakan terjadi pada generasi muda seperti meniru budaya asing,
bersifat konsumtif dan hedonisme.
3.Dampak Globalisasi Politik
Dalam bidang politik pengaruh
globalisasi terjadi pada perubahan sistem kepartaian, jaminan HAM, perubahan
sistem ketatanegaraan, pemilihan anggota parlemen, pemilihan presiden, wapres,
gubernur, bupati, walikota.
Perubahan-perubahan tersebut dapat
menimbulkan pertentangan dalam masyarakat karena pada kenyataanya tidak semua
masyarakat berpendidikan untuk mengerti perubahan-perubahan tersebut.
DAMPAK
GLOBALISASI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA
Globalisasi dan Politik Luar Negeri di Indonesia
Globalisasi adalah suatu proses mendunia antara berbagai
individu yang saling mempengaruhi, berkaitan, dan bergantung yang menyangkut
segala bidang dalam kehidupan baik ekonomi, politik, sosial budaya maupun
tekhnologi secara cepat melintas batas negara. Bangsa Indonesia sebagai negara
berembang tidak bisa mengelak dari poses globalisai. Dengan adanya globalisasi
dapat menjadikan Indonesia memiliki peluang lebih sekaligus tantangan. Tak
semudah yang dapat dikatakan untuk menjadikan era globalisasi ini sebagai
tantangan suatu negara. Banyaknya pengaruh dampak yang tercipta baik adanya
dampak pofitif dan negatif. Namun dengan adanya dampak positif Indonesia harus
lebih pintar memberdayagunakannya demi kemajuan negara Indonesia.
Dalam pergulatan interaksi dunia masing-masing negara
saling mempengaruhi. Negara yang kuat dan berkarak tertanggung akan berhasil
memenangkan percaturan dunia, bahkan dapat mempengaruhi negara lainnya.
Kesadaran akan hal tersebut, setiap negara pastinya memliki strategi dan taktik
yang digunakan dalam hubungannnya dengan negara lain. Hal tersebut diartikan
sebagai politik luar negeri. Begitu juga dengan Indonesia yang diharuskan untuk
memiliki politik luar negeri sendiri yaitu politik luar negeri bebas aktif.
Berdasar pada UU No. 37 Tahun 1999 tentang hubungan luar negeri. Serta UU No.
24 Tahun 2000 tentang perjanjian internasional yang menjadikannya sebagai
landasan operasional politik luar negeri Indonesia.
Politik luar negeri bebas aktif yang dicanangkan
oleh Mohammad Hatta pada tanggal 2 September 1948 di depan rapat Badan Pekerja
Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), dalam perjalan sejarah Indonesia
terus mengalami perkembangan. Pada waktu itu Indonesia tidak terikat oleh
dua kekuatan adi kuasa yang ada (Blok Barat dan Blok Timur). Pada masa
pemerintahan orde lama (1960-1965). Munculnya dua kekuatan adi kuasa tersebut
membagi dua blok yang diharuskan kepada semua negara untuk menjatuhkan
pilihannya kepada salah satu blok. Pilihan itu adalah demikian ketatnya,
sehingga sikap tidak pro sudah dianggap anti sedangkan sikap netral dikutuk.
Namun pada msa itu, Indonesia lebih cenderung terikat pada kekuatan Blok
Komunis. Sedangkan Blok Barat dianggap sebagai musuh dan dijuluki sebagai
“Nekolim”, kolonialisme-imperialisme gaya baru. Persahabatan dan perdamaian di
dunia menjadi berkonfrontasi dengan negara serumpun mengganyang Malaysia.
Pada masa orde lama muncullah Poros Jakarta dan klimaksnya adalah peristiwa
pemberontakan Komunis dengan G-30 S/PKI tanggal 30 September 1965. Pada masa
orde baru, politik luar negeri ditegaskan kembali melalui Tap MPR
No.XII/MPRS/1966 tentang penegasan kembali Landasan Kebijaksanaan Politik Luar
Negeri RI. Sedangkan untuk saat ini masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono,
visi dan misi diantaranya melakukan usaha memantapkan politik luar
negeri, yaitu dengan cara meningkatkan kerjasama internasional dan meningkatkan
kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional.
Salah satu yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono
adalah dengan melakukan kerja sama yaitu adanya pasar bebas di Indonesia yang
pastinya akan semakin membuat arus perekonomian Indonesia meningkat. Itulah
yang merupakan tantangan bagi negara Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu bertahan dalam persaingan pasar bebas.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa pengaruh besar
bagi kehidupan di dunia. Kemudahan yang didapat dari penggunaaan teknologi
informasi dan komunikasi sejalan dengan nilai-nilai yang berkembang di negara
maju seperti efesiensi, efektivitas, dan rasionalitas. Terkait dengan hal
tersebut Indonesia harus lebih meningkatkan penguasaaan teknologi modern
disegala bidang. Namun disamping itu semua, tidak lupa untuk selalu
meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter
(penyaring) kebudayaan maupun pengaruh dari globalisasi yang bersifat negatif.
Mempertahankan dan melestarikan kebudayaan daerah juga diperlukan agar tidak
digantikan oleh budaya asing. Maka dari itu diharapkan Indonesia untuk selalu
bersikap kritis. Menyeleksi budaya mana yang dapat diadopsi untuk lebih
dieksplorasi dalam negara Indonesia. Sekaligus menjadikan instropeksi diri
terhadap apa yang selama ini menjadikan Indonesia hidup dalam keterpurukan
bangsanya.
Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
dan Bernegara.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan
kembali semangat kebangsaan generasi muda, dalam menghadapi pengaruh
globalisasi dan mengukuhkan kesadaran bela Negara.
Globalisasi.
Globalisasi berarti penyebaran segala secara cepat di seluruh dunia. Dengan
adanya penyebarana yang cepatini, bukan berarti tidak memberikan dampak dalam
kehidupan manusia. Dampak yang ditimbulkan globalisasi tidak semua nya
positif,ada juga yang berdampak negative bagi kehidupan manusia.
Dampak Positif Globalisasi.
Globalisasi yang berkembang saat ini, telah merambah dalam segala aspek
kehidupan manusia. Globalisasi memberikan dampak pada bidang ekonomi, bidang
politik dan bidang teknologi.
1. Bidang Politik Globalisasi memberikan perubahan terhadapkedaulatan Negara
yang pada nmulanya dimiliki secara penuh oleh suatu Negara akan tetapi secara
berangsur-angsur mengalami penyesuaian dengan kepentingan global.
2. Bidang Ekonomi Dengan adanya globalisasi perekonomian dunia terkena
dampak yang positif. Globalisasi membuat maraknya perkembangan industry di
Negara-negara yang berkembang dengan tenaga ahlinya dari bangsa lain.
Globalisasi dapat memberikan peluang adanya kesempatan kerja baik didalam
maupun ke luar negeri.
3. Bidang Teknologi dan Informasi Globalisasi memberikan dampaka yang
positif dalam bidang teknologi dan informasi dalam suatu Negara. Dengan semakin
canggihnya teknologi dan informasi dapat memungkinkan setiap orang mampu
melewati batas-batas Negara dalam waktu yang singkat sehingga dapat menghemat
waktu dan tidak banyak membuang energy.
Dampak Negatif Globalisasi
Globalisasi dapat menimbulkan pengaruh yang kurang menguntungkan bagi banyak
Negara.
1. Bidang Politik Campur tangan masyarakat internasional dan masuknya nilai
nilai budaya baru dari luar memberikan perubahan bidang politik dalam suatu
Negara. Di era globalisasi ini, Indonesia dalam bidang politik setelah merebak
nya nilai nilai politik barat masuk secara langsung atau tidak langsung membuat
lunturnya nilai nilai politik yang berdasarkan semangan kekeluargaan,
musyawarah mufakat dan gotong royong.
2. Bidang Ekonomi. Adanya Globalisasi perekonomian suatu Negara akan mengalami
perubahan yang drastic. Hal ini terjadi adanya sektor-sektor ekonomi rakyat
yang semula mendapat subsidi sekarang semakin berkurang, lembaga ekonomi
seperti koperasi sulit untuk berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya mulai di tinggalkan.
3. Sosial Budaya Globalisasi memberikan dampak yang negative terhadap social
budaya masyarakat dunia. Melalui teknologi informasi dan komunikasi yang
canggih masyarakat seantero dunia dapat menikmati nilai-nilai budaya modern
yang dapat melunturkan nilai-nilai local yang dapat mengakibatkan terjadinya
krisis nilai dan identitas.
Pengertian
dan pentingnya Globalisasi
1
Arti Globalisasi.
a Kata globalisasi berasal dari kata globe yang berarti
bola dunia. Globalisasai dapat diartikan sebagai tindakan mendunia. Artinya,
dunia yang sebegitu luas dan jarak antar negara yang begitu jauh, kini
dikerutkan atau dibuat seolah-olah menjadi kecil.
b Pada perkembangan selanjutnya globalisasi dapat dipahami
sebagai proses saling keterkaitan dan ketergantungan antar negara yang tidak
bisa dielakkan dalam segala bidang (ekonomi, politik, sosial budaya) yang
membawa peluang sekaligus tantangan
Istilah globalisasi pertama kali
digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985. Istilah itu semula digunakan untuk
menunjuk pada politik ekonomi. Khususnya politik perdagangan bebas dan
transaksi keuangan
.
2
Proses Globalisasi
a Benih-benih globalisai menurut Wikipedia telah tumbuh ketika
manusia mulai mengenal perdagangan antar negara sekitar tahun 1000 dan 1500 M.
Saat itu para pedagang dari Cina dan India menelusuri negeri lain melalui jalan
darat (jalur sutera) dan jalur laut.
b Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum Muslim
di Asia dan Afrika, dengan membentuk jaringan perdagangan yang meliputi Jepang,
China, Vietnam, Indonesia, Persia , pantai Afrika Timur. Laut Tengah, Venesia
dan Genoa.
c Fase berikutnya adalah eksplorasi dunia secara besar-besaran
oleh bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda ke
negara-negara Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Eksplorasi yang didukung oleh
terjadinya revolusi industri di Eropa ini akhirnya melahirkan
penjajahan/kolonialisme. Disisi lain hal ini melahirkan keterkaitan antar
bangsa di dunia. Berbagai teknologi ditemukan dan menjadi dasar perkembangan
tekonologi saat ini, seperti komputer dan internet.
d Runtuhnya komunisme, membawa dunia pada fase selanjutnya.
Kapitalisme yang merupakan musuh utama komunisme dianggap sebagai jalan yang
paling benar dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Negara-negara mulai
menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan transportasi. Hasilnya sekat-sekat antar negarapun
mulai kabur.
3
Ciri yang menandakan fenomena
globalisasi di dunia
a Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
Perkembangan barang-barang seperti
telepon genggam, televise satelit dan internet menujukkan bahwa komunikasi
global terjadi dengan begitu cepat.
b Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda
menjadi saling tergantung
Hal ini merupakan akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, pengaruh perusahaan multinasional, dan
dominasi organisasi semacam World Trade Organization.
c Peningkatan interaksi budaya melalui perkembangan media
massa (terutama televisi, film, musik, internet dan olah raga internasional)
d Meningkatkan masalah bersama, misalnya dalam bidang
lingkungan hidup, krisis multinasional dan inflasi regional.
4
Ringkasan dari bentuk-bentuk
globalisasi di sekitar kita.
a Gaya Hidup
Globalisasi menimbulkan lahirnya
gaya hidup seperti berikut
Þ
Individualisme
Þ
Konsumerisme
Þ
Hedonisme
b Makanan
Dengan globalisasi banyak kita
temukan banyaknya restoran (Mc. Donald, KFC, Hoka-hoka Bento) dan masakan asing
(pizza, dim sum, fried chicken dll)
c Mode
Dijadikannya negara-negara tertentu
sebagai kiblat mode pakaian atau rambut, seperti Prancis, Italia, Amerika
serikat ataupun Jepang..
d Komunikasi
Mudahnya berkomunikasi dengan
orang-orang di luar negeri dengan menggunakan handphone, chatting di internet
dll
e Transportasi
Agkutan darat, laut dan udara sekarang
sudah didisain sedemikian hebat dan cepat.
B Dampak globalisasi terhadap kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
1
Bidang Politik
Dampak
Globalisasi
|
Pengaruh
Positif
bagi
masyarakat
|
Pengaruh
Negatif
bagi
masyarakat
|
· Masuk
& tersebarnya nilai-nilai demokrasi serta kesadaran politik
· Semakin
menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok,
oposisi, dikatator mayoritas, atau tirani minoritas
· Transparansi
(keterbukaan), akuntabilitas (tanggung jawab) dan profesionalisme dalam
penyelenggaraan pemerintahan semakin mendapat sorotan masyarakat
· Lahirnya
berbagai partai politik, organisasi non pemerintah dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang memperjuangkan hal-hal yang berbeda
|
· Masyarakat
dapat menggunakan hak politiknya dengan bebas
· Masyarakat
dapat berpartisipasi dalam setiap proses politik sehingga pembangunan dapat
berjalan dengan baik.
· HAM
semakin diakui
|
· Semangat
musyawarah mufakat dalam setiap proses politik semakin ditinggalkan
· Masyarakat
lebih mengutamakan kepentingan kelompok dari pada kepentingan umum.
|
2
Bidang Ekonomi
Dampak
Globalisasi
|
Pengaruh
Posistif
bagi
masyarakat
|
Pengaruh
Negatif
bagi
masyarakat
|
· Berlakunya
praktik perdagangan “siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat
dan yang lemah tersingkir”
· Adanya
mekanisme pasar yang menentukan perekonomian negara.. Pemerintah hanya
berperan sebagai regulator (pengatur keuangan)
· Sektor-sektor
ekonomi rakyat yang diberi subsidi semakin berkurang, koperasi sulit
berkembang, sistem padat karya sulit dilakukan karena tenaga manusia telah
digantikan dengan mesin-mesin.
· Kompetisi
produk dan harga semakin tinggi, sejalan dengan tingkat kebutuhan
masyarakat yang tinggi pula
|
· Taraf
hidup dan pendapatan per lapita masyarakat meningkat
· Tersedianya
lapangan pekerjaan
· Kualitas
sumber daya manusia meningkat, sehingga pengelolaan sumber daya alam juga
meningkat
· Jumlah
produksi barang-barang industri meningkat dan berakibat pada pertumbuhan
ekonomi
|
· Tatanan
hubungan perekonomian yang berlandaskan kekeluargaan semakin pudar, diganti
dengan hubungan yang penuh persaingan
· Munculnya
kelas-kelas ekonomi, seperti kelas buruh dan majikan yang menimbulkan
kesenjangan
|
3
Bidang Sosial Budaya
Dampak
Globalisasi
|
Pengaruh
Posistif
bagi
masyarakat
|
Pengaruh
Negatif
bagi
masyarakat
|
· Masuknya
nilai-nilai asing secara mudah melalui televisi, internet, radio dll
· Semakin
menurunnya apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal. Semantara gaya hidup
individualisme, hedonisme, permisif dan konsumerisme semakin berkembang.
· Semkin
lunturnya semangat kegotongroyongan, dan kepedulian social
· Semakin
memudarnya nilai-nilai keagamaan diganti dengan hal-hal yang bersifat
rasional
|
· Pendidikan
dan kesehatan semakin berkembang dengan baik, dengan didukung oleh perkembangan
teknologi.
· Budaya
asing yang baik, seperti menghargai waktu, etos kerja yang tinggi dapat
tumbuh dan berkembang.
|
· Budaya
tradisional semakin memudar.
· Gaya
hidup yang bersifat individual dan mementingkan kesenangan atau kemewahan
dapat menghilangkan kepedulian terhadap sesama
· Penggunaan
narkoba dan seks bebas semakin meningkat.
|
4
Bidang Hukum dan Pertahanan Keamanan
Dampak
Globalisasi
|
Pengaruh
Posistif
bagi
masyarakat
|
Pengaruh
Negatif
bagi
masyarakat
|
· Semakin
menguatnya desakan terhadap supremasi hukum, demokrasi dan penegakan HAM
· Menguatnya
regulasi hukum dan pembuatan undang-undang yang memihak masyarakat
· Semakin
merebaknya tindak kejahatan lintas negara dan terosisme internasional
· Semakin
menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegakan hukum yang lebih
profesional, tarnsparan dan dapat dipercaya
· Menguatnya
kedudukan masyarakat sipil dengan memposisiskan tentara sebagai penjaga
keamanan, kedaulatan dan ketertiban
|
· Masyarakat
semakin tahun hak dan kewajibannya dalam bidang hukum.
· Pelaksanaan
HAM lebih baik.
· Masyarakat
dapat mengkritik kinerja para penegak hukum melalui sarana-sarana yang ada
|
· Posisi
silang bangsa Indonesia menjadi sasaran berbagai macam kejahatan
internasional
· Nasionalisme
dan patriotisme berkurang
|
C Menyikapi Dampak Globalisasi Bagi Bangsa Indonesia
1
Peluang Globalisasi
a
Peluang pasar bebas : harga dan mutu
produk yang bersaing.
Globalisasi membuat harga dan mutu
berbagai produk akan bersaing di pasar internasional. Produk yang paling murah
dan dan bermutu akan paling banyak dibeli. Ini menguntungkan tidak hanya
negara-negara kaya, tetapi juga negara-negara berkembang
b
Peluang ekspor
Ekspor membuka peluang pasar baru di
luar negeri . Ini tidak hanya berlaku bagi pengusaha-pengusaha besar tetapi
juga pengusaha-pengusaha kecil.
c
Modal Pembangunan (Capital Inflow)
Kesalingberhubungan dan
kesalingtergantungan antar negara berarti juga memungkinkan Indonesia untuk
meminta bantuan modal pembangunan dari negara atau lembaga keuangan
internasional, seperti IMF, World Bank, G-8 Group dan lain-lain.
d
Membuka lapangan pekerjaan
Kaburnya sekat pembatas antar negara
memungkinkan berbagai perusahaan mencanegara beroperasi di Indonesia. Bagi
masyarakat hal itu menambah kesempatan kerja, yang juga berarti mengurangi
penganguran.
e
Mengurangi pinjaman dan menambah
pendapatan negara
Hadirnya invenstasi asing ke
Indonesia akan menguntungkan, karena dapat menutupi kekurangan modal
pembangunan sehingga tidak harus memperoleh pinjaman dari luar negeri dan
menambah penghasilan negara dari pajak
2
Tantangan Globalisasi
a
Pasar bebas yang timpang
Hal ini terjadi karena pasar bebas
belum dilaksanakan secara konsisten, ada negara yang melarang negara lain
memberikan subsidi dan bea masuk terhadap produk ekspor negaranya, namun negara
itu sendiri memberikan subsidi bagi para petaninya..
b
Perusahaan multinasional mengancam
pengusahaan kecil
Hal ini terjadi karena perusahaan
multinasional mengancam pedagang atau pengusaha kecil di pasar tradisional.
Contoh hadirnya Carrefour, Giant atau Indomart. Janis barang yang mereka jual
sama dengan pasar tradisional dengan suasana yang nyaman dan berbagai
fasilitas lainnya. Masyarakat cenderung berbelanja di sana dari pada di
pasar tradisional.
c
Perusahaaan multinasional menekan
kaum buruh
Di satu sisi invenstasi asing
menambah pendapatan negara, namun di sisi lain merugikan para buruh.
Perusahaan multinasional yang hendak beroperasi di Indonesia biasanya
menuntut syarat syarat tertentu, yang salah satunya adalah upah buruh
yang rendah, dan tariff bea masuk murah
d
Pelarian modal (capital outflow) dan
pengangguran
Perusahaan-perusahaan multinasional
sewaktu-waktu bias memindahkan tempat operasi perusahaannya di negara mana
saja. Hal ini bisa terjadi karena iklim invesatasi di negara kita yang kurang
menguntungkan, misalnya situasi politik yang tidak mendukung, banyak pungutan
liar, tingginya pajak atau pasar kurang menarik. Situasi seperti ini jelas akan
menimbulkan banyak pengangguran.
3
Sikap terhadap adanya peluang dan
tantangan globalisasi
a
Sikap yang seharusnya dikembangkan
oleh masyarakat Indonesia
Þ
Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM)
Þ
Meningkatkan kualitas nilai-nilai
keimanan dan moralitas
Þ
Mendukung upaya pemerintah untuk
memperjuangkan keadilan dan keseimbangan antar bangsa
Þ
Meningkatkan nasionalisme dan
semangat persatuan dan kesatuan
b
Sikap dan upaya pemerintah
Þ
Melakukan upaya-upaya diplomasi guna
mengembangkan perluasan akses pasar untuk meningkatkan ekspor non migas,
meningkatkan arus invenstasi asing dan kerjasama keuangan. (dari segi ekonomi)
Þ
Menjalankan politik luar negeri yang
mengandalkan prinsip-prinsip kerjasama internasional, saling menghormati
kedaulatan dan menjujung tinggi prinsip “tidak mencampuri urusan dalam negeri
negara lain” (non interference)
Þ
Tidak lagi mengandalkan keunggulan
komparatif seperti jumlah penduduk yang besar, sumber daya alam yang melimpah
dan lain-lain, malainkan makin menunjukkan keunggulan kompetitif, berupa
peningkatan mutu sumber daya manusia yang meliputi penguasaan iptek,
peningkatan keterampilan, peningkatan etos kerja dan disiplin nasional.
yarakat ini sulit terkabul dengan alas an-alasan yang politis.
Pejabat belum sungguh-sungguh menempatkan dunia pendidikan ini sebagai
penyangga kemajuan bangsa. Kenyataannya memang demikian. Subsidi pemerintah
pemerintah perlahan menyurut hingga tak lagi dapat mencukupi kebutuhan
universitas. Namun di balik itu semua ada hal yang terlewatkan oleh para pimpinan
universitas sebagai makin mahalnya biaya pendidikan. Yakni, kaum miskin hanya
bisa gigit jari karena tidak dapat meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi.
Selain itu banyak penyelewengan-penyelewengan anggaran pendidikan
yang dilakukan oleh dilakukan aparat dinas pendidikan di daerah dan sekolah.
Peluang penyelewengan dana pendidikan itu terutama dalam alokasi dana
rehabilitasi dan pengadaan sarana prasarana sekolah serta dana operasional
sekolah. Temuan tersebut dipaparkan oleh Febri Hendri, Peneliti Senior
Indonesia Corruption Watch (ICW) saat menyoal Evaluasi Kinerja Departemen
Pendidikan Nasional Periode 2004 – 2009 di Jakarta, Rabu (9/9). Menurut Febri,
selama kurun waktu 2004-2009, sedikitnya terungkap 142 kasus korupsi di sektor
pendidikan. Kerugian negara mencapai Rp 243,3 miliar. (Kompas.com tanggal 9
September 2009).
Padahal tujuan utama dari pengucuran dana pendidikan tersebut
seperti dana BOS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, menaikkan kualitas
tenaga pendidik supaya siswa Indonesia memiliki daya saing di tingkat
internasional. Namun apa yang terjadi selain penyelewengan seperti yang
disebutkan di atas, terjadi penggunaan dana BOS yang belum tepat seperti yang
dimuat Kompas.com tanggal 28 Oktober 2009 yang merupakan hasil penelitian bidang
pendidikan berkerja sama dengan Pusat Penelitian Depdiknas yang dibahas dalam
seminar bertajuk Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah yang dipaparkan oleh Bahar
Sinring, Dekan Fakultas Muslim Indonesia Makassar menyebutkan bahwa Dari
penggunaan dana BOS di tiap provinsi terlihat bahwa pemanfaatan untuk gaji guru
atau tenaga administrasi honorer mengambil porsi yang cukup besar sekitar 20-40
persen. Akibatnya, dana BOS yang dapat dinikmati siswa, termasuk untuk membantu
siswa miskin, berkurang. Berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan diketahui
bahwa enam dari sepuluh sekolah menyimpangkan dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS). Rata-rata penyimpangan itu senilai Rp 13,7 juta.
Menurut Ade (dalam Kompas.com 9 September 2009 kebocoran anggaran
ataupun dalam bentuk paling parah seperti korupsi pendidikan, ini menyebabkan
berkurangnya anggaran dan dana pendidikan, merusak mental birokrasi pendidikan,
meningkatkan beban biaya yang harus ditanggung masyarakat, dan turunnya
kualitas layanan pendidikan. Bahkan, dalam beberapa kasus, korupsi pendidikan
telah membahayakan nyawa peserta didik dalam bentuk ambruknya gedung sekolah.
3. Kaitan Globalisasi Pendidikan dengan dunia Perpustakaan
Keberadaan Perpustakaan tidak bisa dipisahkan dengan dunia pendidikan,
Karena perpustakaan merupakan lembaga yang mampu menunjang proses pendidikan
dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pada gilirannya dalam
rangka membangun kehidupan masa depan yang maju dan sejahtera.
Oleh karena itulah sesuai dengan perkembangan zaman terutama di era
globalisasi ini perpustakaan harus terus berbenah diri dan meningkatkan
kualitas layanan. Bahkan di perguruan tinggi perpustakaan sudah menjadi tolok
ukur kualitas lulusan yang dihasilkan seperti yang dipaparkan oleh Hermawan dan
Zen (2006) “Pentingnya perpustakaan perguruan tinggi telah menjadi salah satu
indikator mutu pendidikan di perguruan tinggi. Makin baik perpustakaannya maka
makin baik pula mutu luaran perguruan tinggi tersebut”.
Dampak positif globalisasi pendidikan terhadap perpustakaan dapat
dilihat dari meningkatnya kualitas layanan yang ada di perpustakaan, misalnya
dengan diadakannya layanan-layanan yang sifatnya mengglobal seperti internet,
fasilitas wi-fi. Selain itu koleksi-koleksi perpustakaan juga mulai bervariasi
dan disesuaikan dengan internasionalisasi lembaga pendidikan yang menaunginya,
seperti jumlah dan kualitas koleksi buku berbahasa Inggris semakin diperbanyak
dan dilanggannya jurnal-jurnal yang standar internasional. Penyelenggaraan yang
standar internasional ini tentunya membutuhkan biaya yang tidak murah, karena
sudah diketahui oleh umum bahwa harga buku –buku berbahasa Inggris harganya
lebih mahal dibanding buku berbahasa Indonesia, dan untuk melanggan satu jurnal
internasional juga harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Karena biaya yang tinggi tersebutlah, yang mampu menyelenggarakan
perpustakaan dengan layanan dan kualitas yang baik tentunya perpustkaaan yang
berada di lembaga pendidikan yang punya modal dan pimpinan yang perhatian
terhadap perkembangan dan pentingnya perpustakaan. Karena banyak lembaga
pendidikan yang punya modal besar perpustakaannya kurang maju Karena
pimpinannya yang tidak terlalu perhatian terhadap perpustakaan. Hal yang lebih
parah lagi tentunya dialami oleh perpustakaan yang berada di lembaga-lembaga
pendidikan yang modalnya kecil. Jangankan untuk meningkatkan layanan dan
koleksi yang bersifat internasional, untuk merawat koleksi yang ada pun kadang
masih terseok-seok. Sehingga dengan adanya globalisasi ini perpustakaan tersebut
semakin tertinggal.
Namun untuk perpustakaan yang sudah bisa mengadakan dan menyesuaikan
layanan dan koleksinya dengan standar internasional pun bukan berarti tanpa
masalah. Banyak terjadi perpustakaan sudah banyak mengeluarkan biaya untuk
menambah jumlah koleksi dan melanggan jurnal internasional dengan harga mahal,
namun tingkat pemakaian dari penggunanya masih sangat rendah dibanding
penggunaan koleksi atau jurnal-jurnal yang berbahasa Indonesia. Ini artinya
pengguna perpustakaan masih banyak yang belum siap dengan standar
internasional.
Untuk menjawab perkembangan di dunia pendidikan ini maka mulai dari
sekarang perpustakaan dan pustakawan harus mau dan mampu mengikuti perkembangan
tersebut. Pustakawan diharapkan mampu mengubah dan mengembangkan dirinya seiring
dengan tuntutan perubahan. Pengembangan yang dimaksud adalah:
*. memahami peranannya atas dasar pola kemitraan bukan melayani
*. memberikan makna/kontribusi bagi lembaganya (dalam hal ini sekolah
atau perguruan tinggi) tidak sekedar fokus pada disiplin ilmu perpustakaan
*. integrasi
*. mampu mentransfer kemampuannya melalui pelatihan dan pembinaan,
sehingga penggunanya dapat memanfaatkan layanan-layanan yang ada di
perpustakaan secara optimal.
*. Inovasi
4. Solusi
Pemerintah sebagai pengemban amanat rakyat, dapat bergerak cepat
menemukan dan memperbaiki celah – celah yang dapat menyulut kesenjangan dalam
dunia pendidikan. Salah satunya dengan cara menjadikan pendidikan di Indonesia
semakin murah atau bahkan gratis tapi bukan pendidikan yang murahan tanpa
kualitas. Hal ini memang sudah dimulai di beberapa daerah di Indonesia yang
menyediakan sekolah unggulan berkualitas yang bebas biaya. Namun hal tersebut
baru berupa kebijakan regional di daerah tertentu. Alangkah baiknya jika
pemerintah pusat menerapkan kebijakan tersebut dalam skala nasional . Untuk
dapat mewujudkan hal tersebut pemerintah perlu melakukan pembenahan terutama
dalam bidang birokrasi. Korupsi mesti segera diberantas, karena korupsi
merupakan salah satu yang menghancurkan bangsa ini.
Ide Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Moh. Nuh yang
mengingatkan, bahwa dalam dunia pendidikan tak boleh ada sikap diskriminatif
yang disebabkan adanya perbedaan kaya dengan miskin akibat faktor wilayah kota
dan desa sehingga seseorang kehilangan hak untuk mendapatkan pendidikan.
(Kompas.com tanggal 3 November 2009) Perlu diimplentasikan dan dilaksanakan
dengan segera, agar hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan yang
layak dapat segera terwujud, dan dapat mendorong lembaga pendidikan untuk mempertimbangkan
kurikulum maupun metodologi yang tidak banyak mengeluarkan biaya.
Selain itu membuat standar baru tentang kualitas pendidikan yang
tidak saja menyentuh kemampuan dan kreativitas siswa melainkan juga ongkos
sekolah. Kriteria yang mempersyaratkan kemampuan menampung siswa tidak mampu
sekaligus kemampuan untuk mensejahterakan guru. Sekolah tidak lagi diukur dari
kemampuannya mencetak siswa yang pintar melainkan bagaimana mengajarkan siswa
untuk saling bertanggung jawab dan mempunyai solidaritas tinggi. Standar
internasional tentang kemampuan intelektual tidak akan bisa diraih dengan
kondisi struktural yang masih mengalami persoalan ketimpangan dan kesenjangan
sosial.
Selain itu solusi-solusi lain yang dapat dilaksanakan adalah
• Meningkatkan mutu SDM terutama Guru dalam penguasaan Bahasa Inggris
dan Bahasa Asing lainnya
• Peningkatan Mutu Guru dalam penguasaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
• Peningkatan Mutu Manajemen sekolah dan Manajemen pelayanan pendidikan
• Peningkatan Mutu sarana dan Prasarana
• Penanaman nilai-nilai keteladanan
• Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
• Penelitian dan pengembangan pendidikan
http://hanakristina.wordpress.com/2010/03/29/dampak-globalisasi-dalam-dunia-pendidikan/